Mataram NTB - Memasuki bulan Puasa Ramadhan yang tinggal kurang lebih 2 Minggu lagi, situasi harga beras di Pasar Tradisional Karang Jasi Kota Mataram relatif normal.
Stok beras di beberapa pedagang dan pengecer relatif aman dengan harga jual yang relatif variasi. Harga tersebut masih tergolong normal jika dilihat dari penjual dan pengunjung pasar yang masih tetap stabil.
Berdasarkan pantauan media ini, Kamis (29/02/2024), Haga beras di Pasar Tradisional Karang Jasi relatif sama berkisar diangka Rp. 17.000 - Rp. 18.000., per Kilogram. Harga ini diakui sebagian besar pedagang dan pembeli tergolong tinggi jika dibandingkan dengan harga sebelumnya atau tahun lalu saat menjelang Ramadhan. Namun tidak mempengerahui situasi di tengah masyarakat.
Seorang pedagang Beras di Pasar tersebut mengaku omzetnya cukup turun drastis sejak naiknya harga beras, namun masih tetap ada pembeli. Kenaikan ini menurutnya hal yang lumrah setiap memasuki hari besar atau bulan puasa Ramadhan.
Baca juga:
MXGP Lombok Bawa Manfaat Untuk PKL NTB
|
“Mungkin dibilang berat dengan harga saat ini, tetapi kenaikan ini tidak sampai mempengaruhi aktivitas berjualan beras di pasar. Kalau pembeli wajar lah ngeluh, kami pun penjual juga sama, akan tetapi beras ini tetap dibutuhkan sehingga berapapun pasti terjual meski tidak seperti jumlah terjual biasanya saat terhitung beras murah., ”ucap salah seorang Pedagang di Pasar Tradisional Karang Jasi yang tidak mau ditulis namanya.
Begitu pula dengan pedagang beras yang lain di pasar tersebut. Ibu Ros pemilik kios mengaku menjual beras dengan harga Rp. 18.000 per Kilogram. Ia mengaku bahwa kendalanya hanya jumlah omzet jualannya yang turun.
“Kalau harga sih tergantung kita dapat belinya. Kalau beli ya mahal ya kita jual mahal begitu pula sebaliknya. Kalau soal harga kami penjual memaklumi karena mau puasa semua apa-apa biasanya naik, ”ucapnya.
“Situasi dipasar sini aman-aman saja, pengunjung meski mengeluh tapi tetap beli beras juga. Semoga situasi ini tetap baik-baik saja meskipun harga beras tetap seperti ini. Kalau harga turun kami juga ikut senang karena harga kita beli juga pasti turun, ”harapnya.
Sementara Ibu Ketut Suartini, pemilik salah satu kios yang berjualan di areal pasar tradisional Karang Jasi mengaku tidak ada pengaruhnya.
“Harga waktu murah sama sekarang sama saja, pembeli tetap ada dan bahkan sama sekali tidak berpengaruh apa-apa terutama situasi di pasar. Omzet saya hampir samalah tidak jauh beda dari sebelumnya, ”ucapnya.
Secara umum situasi Pedagang dan pembeli di pasar tradisional Karang Jasi tetap kondusif karena stok beras di pedagang tersedia cukup, meski harga sedikit naik dari hari-hari sebelumnya, karena dalam waktu kurang lebi dua Minggu lagi akan memasuki bulan Ramadhan sehingga harga beras di pasaran sedikit naik.(Adb)